Pada Sabda Alam (1) Jika alam bersabda Dengan suara gemuruh Dan guncangan menelan jiwa Meretakkan tanah liat Memindahkan batu gunung Dan meletakkan di laut lepas Adakah sabda alam Penuh kemarahan? Jika alam bersabda Dengan cara yang meminta darah Dan mendatangkan ratap tangis Meremukkan tulang belulang Dan menghentikan detak jantung Aldakah sabda alam Telah kehilangan roh belas kasihnya? Sabda alam meniup cinta Dengan cara penuh misteri Menyakitkan namun membebaskan Di saat
Pada sabda alam Keangkuhan ditekukkan Kesombongan dilumatkan Sebab betapa kecil dan tak berarti Seluruh kekuatan muka bumi Ketika alam bersabda Dengan segala tanda misteri Betapa sukar untuk memahami Tetapi bait-bait putih telah disajikan Agar dunia terjaga dari dosa Oh alam musim kelabu Bersabdalah seturut maumu Tapi adakah waktu jedah Agar kami berbenah diri Setelah ada ratapan peristiwa duka? Sabda alam pun memanggil Untuk melangkah lebih baik Di jalan metanoia Dan
Minggu, 19 Agustus 2018 Pekan Biasa XX ¤ Am 9:1-6 ¤ Mzm 34:2-3,10-11,12-13,14-15 ¤ Ef 5:15-20 ¤ Yoh 6:51-58 "Ego sum panis vitam" - Akulah roti hidup - Inilah pernyataan Yesus sendiri. Yesus Kristus adalah 'Roti Hidup', yang benar-benar makanan dan minuman, yang dipilih, diberkati, dipecah serta dibagi-bagi untuk kita. 'Roti Hidup' sendiri merupakan kiasan atas tubuh-Nya yang Ia korbankan untuk memberi kehidupan kekal. Itulah harga yang harus dibayar agar
Pahlawan Dari Motaain Pahlawan kecil berjiwa besar Adalah engkau yang berani Menaklukan ketakutan Dan bahkan membiarkan diri Kalaupun ada kematian Ratap untukmu adalah pujian Lebih dasyat dari pekik merdeka Keberanianmu dicatat di sanubari Sebagai kado untuk negeri kita Yang merayakan sukacita kemerdekaan Kau menebas segala ketakutan Dan menepis semua keraguan Demi harga diri anak pemberani Berhati putih suci mulia Masa depan tanah tercinta ini Keberanianmu ditulis di darah merah Dan
Merdeka Itu Apa? Merdeka itu apa? Ini tanya setelah tujuhpuluh tiga simpul dilewati Merdeka adalah sejarah Ketika sebuah bangsa terbebas Dari belenggu bangsa penjajah pada masanya Merdeka adalah tidak lagi dijajah Lalu bebas membangun keadaban Di tanah air yang sudah disakralkan Menjadi milik bersama Merdeka itu apa? Ini tanya setelah perjalanan panjang Merdeka dalam hidup kemudian mengabdi Ketika generasi secara alamiah Harus lahir dan mati Berganti generasi ke generasi Merdeka
Jumat, 17 Agustus 2018 Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia Pekan Biasa XIX ¤ Sir 10:1-8 ¤ Mzm 101:1a.2ac.3a.6-7 ¤ 1Ptr 2:13-17 ¤ Mat 22:15-21 "Fermentum" - Kemerdekaan - Inilah panggilan kita sebagai orang beriman dan tugas perutusan untuk mengabdi satu sama lain dengan semangat cinta kasih; maka mengabdilah dan janganlah menggunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa. Jadi kemerdekaan itu mengajak kita untuk memiliki semangat kemuliaan bersama Tuhan
Kamis, 16 Agustus 2018 Pekan Biasa XIX Yeh 12:1-12 Mzm 78:56-57,58-59,61-62 Mat 18:21 - 19:1 "Debitte nobis" - Ampunilah kami - Inilah manifestasi dari merendahkan diri di hadapan Allah. Kita sadar akan kelemahan dan kegagalan kita namun kita pun bersukacita karena Allah tetap mengasihi kita. Kasih Allah yang mengampuni akan mendorong kita untuk berbelas kasihan pula kepada orang lain yang bersalah kepada kita. Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Yesus
Sabtu, 11 Agustus 2018 Pw St. Klara, Perawan Pekan Biasa XVIII ¤ Hab 1:12 - 2:4 ¤ Mzm 9:8-9,10-11,12-13 ¤ Mat 17:14-20 "Kyrie Eleison" - Tuhan, kasihanilah kami - Inilah doa sederhana atau nyanyian yang diucapkan atau dinyanyikan dalam Perayaan Ekaristi dalam bagian tobat. Doa ini hanya berbentuk perulangan sederhana: Tuhan Kasihanilah Kami; Kristus Kasihanilah Kami; Tuhan Kasihanilah Kami. Mengacu pada bacaan Injil hari ini, Yesus memberikan pengajaran tentang iman
Mikir setengah badan saja susah, apalagi tinggi-tinggi. Berpikir terlalu kritis itu merepotkan, lebih baik memikirkan hal-hal yang enak. Begitulah kira-kira alasan yang dapat dikenakan untuk beberapa kondisi sisi negeri kita hari ini. Ini hanyalah salah satu contoh ilustrasi, bukan menentukan pendapat. Berapa banyak kah yang sanggup mengatakan dengan tegas bahwa hukum sedang sekarat. Berapa banyak pula yang sanggup mengatakan dengan tegas bahwa demokrasi sedang dipasung. Ini semua bagai barang unik
Mantan Bupati Flores Timur periode 1989 – 1994 Kol Inf (Pur) H. Iskandar Munthe akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Pancaka Tirta, Kabupaten Tabanan, Bali, Senin (25/09/2017) Menurut putri bungsunya, Florestia, pemakaman ayahnya diawali dengan upacara adat Batak di rumah duka RSAD pada pukul 08.00 Wita. Setelah itu jenazah dibawa ke gereja Maranatha untuk dilakukan ibadat secara Kristiani pada pukul 11.00 Wita. “Setelah ibadat di gereja, barulah pihak keluarga menyerahkan
